teramat baik bagiku
kamu benar, walaupun salah
kamu selalu sempurna dimataku
kamu, sepotong jiwaku serpihan lukaku
Aku tak pernah memberitahumu
tentang kebisuan ini
atau kepada mereka sekalipun
namun hati dapat berbisik
mataku berbicara lebih banyak tentangmu
kau merasakannya, rasa itu
Aku tahu akulah dalangnya
sakitmu juga sakitku
rinduku juga rindumu
aku yang memulai, aku yang ingin mengakhiri
andai saja kau tak membalasnya
mungkin aku takkan segila ini
Matamu membakar hatiku
menggetarkan seluruh sukmaku
menenggelamkan akal sehatku
membawaku mengarang seribu khayalan indah bersamamu
Aku selalu menyangkalnya
ini bukan cinta, selalu begitu
aku menyayat hatiku dan juga hatimu
sakit? entahlah aku tak peduli
tapi sial kebohongan itu tak pernah berhasil
Kekasih, ini bukan salahmu, juga bukan salahku
benar, tak ada yang salah
mungkin beginilah jalannya, takdir kita
cintaku tak harus memilikimu
meski namamu tetap ada disini, dihati ini
Kini aku mulai terbiasa
terbiasa seperti ini, tanpamu
dan waktu telah mengobati luka itu
karena melepaskanmu adalah jalan terakhirku
mengikhlaskanmu bahagia tanpa diriku
mungkin itulah hakikatnya
hakikat cintaku