Kamis, 22 April 2021

Merindu


Kita saling mengubur rasa

Bahkan sampai ke dasar jiwa

Lalu menguncinya rapat-rapat


Hey, mungkinkah kini kau sedang mengetuknya?

Pintu yang bernama rindu

Membuatku kini menyelam dan mencarinya lagi ke dasar

Dan membuka kembali pintu itu


Aku memulai lagi

Membalik lembaran kenangan yang tak pernah usai

Teringin hati ingin sekali bertemu

Hanya sekedar untuk memandangi wajahmu

Dimana matamu dan mataku bertemu


Kau membangun bentengmu 

Terlalu kuat buatku tak kuasa menembusnya

Kemudian kubangun pula bentengku

Kuusahakan menandingi sekuat bentengmu


Seketika ku terbangun dari khayalku

Diseret paksa oleh kenyataan

Sejenak ku berfikir

Akan bagaimanakah episode ini berakhir?

Mungkinkah kita hanya sebagai dua garis lurus sejajar yang tak pernah bisa bersatu.

Simpulku. 😓

Baca SelengkapnyaMerindu

Jumat, 12 Agustus 2016

Mungkin

Mungkin cintamu tak sedalam sayangku
Mungkin hasratmu tak separah rinduku
Mungkin kau tak tahu aku masih sepengecut dulu
Atau mungkin kau tak peduli lagi aku
Atau mungkin aku saja yang mengarang cerita "aku dengan kamu" meski tanpamu.
Baca SelengkapnyaMungkin

Selasa, 22 September 2015

Bidukku Sayang


aku berjalan menangisi pilu
aku berlari mengejar asa

kubiarkan kurcaci bernyanyi
begitu riuh menggirik telinga
tak urung niatku sebab celotehmu
hujan tetap saja menjadi hujan
sedang mentari tetap saja membakarku

lihatlah di ujung sana ada tanah merah
serta kabut yang menghakimi embun
dan rerumputan yang mendramatisasi
suara kalbuku meringik lirih
tak ada yang mendengar

aku laiknya ombak
kelihatan surut namun sebenarnya tidak
aku hanya mengumpulkan daya-nyaliku saja
untuk memukul keras batu karang

hei, anak muda
tak perlulah meratapi hujan
sebab kau sendiri tak paham benar hakikatnya
dayungkan saja bidukmu itu
kayuh dan arahkan mengikuti arus sungai
jangan dilawan, sayang
jika kau tak mau mati kejerihan.

Baca SelengkapnyaBidukku Sayang

Minggu, 01 Maret 2015

Hakikat Cinta


Kamu baik
teramat baik bagiku
kamu benar, walaupun salah
kamu selalu sempurna dimataku
kamu, sepotong jiwaku serpihan lukaku

Aku tak pernah memberitahumu
tentang kebisuan ini 
atau kepada mereka sekalipun
namun hati dapat berbisik
mataku berbicara lebih banyak tentangmu
kau merasakannya, rasa itu

Aku tahu akulah dalangnya
sakitmu juga sakitku 
rinduku juga rindumu
aku yang memulai, aku yang ingin mengakhiri
andai saja kau tak membalasnya 
mungkin aku takkan segila ini

Matamu membakar hatiku
menggetarkan seluruh sukmaku 
menenggelamkan akal sehatku 
membawaku mengarang seribu khayalan indah bersamamu

Aku selalu menyangkalnya
ini bukan cinta, selalu begitu
aku menyayat hatiku dan juga hatimu
sakit? entahlah aku tak peduli
tapi sial kebohongan itu tak pernah berhasil

Kekasih, ini bukan salahmu, juga bukan salahku
benar, tak ada yang salah
mungkin beginilah jalannya, takdir kita
cintaku tak harus memilikimu 
meski namamu tetap ada disini, dihati ini

Kini aku mulai terbiasa

terbiasa seperti ini, tanpamu
dan waktu telah mengobati luka itu
karena melepaskanmu adalah jalan terakhirku
mengikhlaskanmu bahagia tanpa diriku
mungkin itulah hakikatnya
hakikat cintaku
Baca SelengkapnyaHakikat Cinta