Sabtu, 30 November 2013

Aku Sama...

Aku sama, bukan seorang autis.
Aku sama, punya hasrat miliki rasa.

Diamku, tak selalu diam.
Tindakku, tak sebenarnya tindakan.

Aku sama, ada gejolak api di dalam hati.
Aku sama, menyirami baranya setiap kali menyulut api besar.
Aku sama, menjaganya agar tak keluar mencelakai jasadku sendiri.

Agar kau tak tahu.
Agar tak membakar apapun selain hatiku sendiri.

Dan mungkin aku sama, sama denganmu.
Baca SelengkapnyaAku Sama...

Minggu, 03 November 2013

Adab Minta Tolong

Meminta bantuan/pertolongan kepada orang lain merupakan suatu hal yang lumrah, bahkan sangat lumrah bagi kita manusia yang notabene selain sebagai makhluk pribadi juga berperan sebagai makhluk sosial–yang tidak akan pernah mampu bertahan hidup tanpa kehadiran manusia lainnya. Tetapi yang menjadikannya tidak lumrah lagi dan malah terasa aneh, ketika meminta tolong itu disanding-sandingkan dan ‘dibumbui’ dengan paksaan, bahkan yang lebih ekstrimnya lagi disertai dengan ancaman pula, baik sedikit maupun banyak (kadarnya) atau dengan cara yang kasar maupun halussama saja, yang hakikinya paksaan tetap saja paksaan, yang hakikinya ancaman tetap saja ancaman, tidak akan berubah sedikitpun.

Patutnya, jikalau orang yang kita mintai bantuan tersebut menyatakan ketidaksanggupannya, yang mungkin disertai dengan berbagai alasan dan penjelasan yang boleh jadi dapat  kita terima, maupun tidak, atau bahkan jika dia menolak secara ‘mentah’ sekalipun–sah-sah saja dia lakukan, karena itu jelas adalah haknya memutuskan untuk kemudian menolong atau tidak. Karena meminta tolong itu layaknya sebagai salah satu ikhtiar (usaha) kita dalam menggapai suatu tujuan. Hasil akhirnya, permintaan kita di-acc atau tidakbukan lagi menjadi urusan kita, karena sudah berada diluar kemampuan kita. Dan, yang lebih bukan menjadi hak kita lagi, ketika permintaan kita tidak diterima dengan baik adalah dengan menanggapinya dengan marah-marah, mengancam, dendam kesumat tujuh turunan, lantas tidak lagi bertegur sapa dengannya beberapa tahun kedepan :D jelas itu perbuatan yang luculuucu sekali.. -_-

Timbul rasa kecewa mungkin boleh, tetapi kecewa yang disertai dengan dendam jelas itu bukan duo yang pas untuk di-featuring-kan :D, karena antara kecewa dengan dendam kadang berdampingan sangat erat, sehingga kita tidak mampu lagi membedakan mana yang kecewa mana yang dendam, walaupun keduanya memiliki perbedaan yang kontras sebenarnya. Di dalam pandangan Islam, kecewa boleh jadi diperbolehkan melakukannya, tetapi dendam jelas tidak boleh alias dilarang! Karena sesuatu yang boleh apabila dicampur-adukkan dengan yang tidak boleh maka konklusi-nya adalah tidak boleh. Seperti yang dijelaskan dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 42 yang artinya:

“Dan janganlah kamu campur-adukkan yang haq dengan yang bathil...”.

Maka dapat diartikan ayat tsb berisi tentang larangan kepada kita dalam hal mencampur-adukkan yang haq (benar) dengan yang bathil (salah) karena akan mengaburkan batas antara keduanya sehingga kemudian menjadikannya bathil (salah).

Ada satu quote tentang adab meminta tolong yang sempat saya baca dari salah satu halaman blog seseorang yang perlu (bahkan mungkin wajib) kita pahami bersama dan renungkan dalam-dalam untuk dijadikan pembelajaran yang baru dan berharga bagi kita semua, yang bunyinya seperti ini:
Saudara, kalaupun kamu terpaksa meminta tolong kepada manusia, maka janganlah meminta dengan memaksa. Jika diberi maka bersyukurlah kepada Allah dan berterima kasih kepada orang yang memberi. Tapi jika tak diberi maka tak perlu marah ataupun kecewa. Karena hanya kepada Allah saja kamu boleh bergantung dan berharap.

Terakhir, satu kalimat nasihat dari saya: "Jika kamu bisa melakukannya sendiri, kenapa mesti minta bantuan orang lain?" :)

Wassalam.
Baca SelengkapnyaAdab Minta Tolong

Sabtu, 13 Juli 2013

Setelah Dimiliki, Tak Lagi Indah


Yang tinggal di gunung, merindukan pantai.
Yang tinggal di pantai, merindukan gunung. 

Di musim kemarau, merindukan musim hujan.
Di musim hujan, merindukan musim kemarau.

Yang berambut hitam, mengagumi yang pirang.
Yang berambut pirang, mengagumi yang hitam. 

Diam di rumah merindukan bepergian.
Setelah bepergian merindukan rumah. 

Waktu tenang, mencari keramaian.
Waktu ramai, mencari ketenangan. 

Kita tidak pernah bahagia sebab segala sesuatu tampak indah hanya sebelum dimiliki.
Namun setelah dimiliki tidak lagi indah... 

Lalu, kapankah kebahagiaan akan didapatkan kalau kita hanya selalu memikirkan apa yang belum ada, namun mengabaikan apa yang sudah dimiliki? 

SYUKURI apa yang ada, karena hidup adalah anugreah bagi jiwa-jiwa yang ikhlas.
Baca SelengkapnyaSetelah Dimiliki, Tak Lagi Indah

Kekuatan Terbesarmu adalah Kepercayaan Dirimu


->Seseorang yang terlihat kuat, tangguh, dan tak terkalahkan, sudah barang pasti memiliki kepercayaan diri yang kokoh. 

->Begitupun sebaliknya, seseorang yang terlihat lemah, selalu merasa minder/rendah diri, tidak mampu, dan berhenti sebelum mencoba, sudah barang pasti juga, orang tsb memiliki kepercayaan diri yang lemah.

->Kepercayaan diri yang dibangun dengan kedewasaan, akan membuahkan hasil yang maksimal dalam setiap perbuatan.

->Jangan biarkan orang lain menggoyahkan kepercayaan diri yang telah kau bangun, apalagi sampai menghancurkannya. Karena, perbuatan itu tak jauh beda dengan merendahkan dan menginjak-injak HARGA DIRImu. 
Siapa yang mau? pasti gak ada, kan? 

->Jika kepercayaan dirimu terlanjur dihancurkan, bangun lagi dengan yg lebih kokoh, agar tak mudah goyah dengan tekhnik dan jenis 'penghancuran' yg sama.

->Jangan menyerah, jangan putus asa, tetaplah berjalan di atas jalan yang telah dipersiapkan.

->Dan percayalah, dalam banyak hal, kepercayaan dirimu selalu bisa diandalkan. Insyaallah.

Baca SelengkapnyaKekuatan Terbesarmu adalah Kepercayaan Dirimu

Senin, 08 Juli 2013

Puasa dan Manfaatnya bagi Kesehatan

Tak terasa bulan Ramadhan datang kembali dan umat Islam di seluruh penjuru dunia akan melaksanakan ibadah puasa. Selain sebagai ibadah, berpuasa juga terbukti bermanfaat besar bagi kesehatan tubuh. Apa saja manfaat kesehatan dari berpuasa?

Menurut The National Academy of Sciences, manfaat puasa bagi kesehatan diantaranya adalah menambah ketahanan tubuh terhadap stres, meningkatkan sensitivitas insulin, mengurangi risiko terkena berbagai penyakit, dan bahkan membuat awet muda dan panjang umur.

Penelitian jangka pendek pada beberapa subyek orang yang berpuasa menunjukkan manfaat dalam penurunan berat badan (weight loss). Hal ini dimungkinkan karena terjadinya perbaikan profil lipid darah, termasuk penurunan level LDL (kolesterol buruk) sehingga rasionya lebih rendah daripada HDL (kolesterol baik). Meski juga terjadi penurunan level HDL yang sangat sedikit secara statistik, namun hasil tersebut akan memberi manfaat yang positif terhadap level obesitas seseorang yang sedang menjalankan puasa.
Untungnya puasa Ramadhan hanya berlangsung sekitar 30 hari, karena menurut penelitian, puasa lebih dari 30 hari dapat beresiko menimbulkan beberapa masalah kesehatan.

Manfaat Puasa bagi Kesehatan


Tanpa memandang dari segi agama, berikut adalah beberapa manfaat berpuasa bagi kesehatan kita :

  • Membantu membakar lemak lebih banyak karena terjadi perubahan drastis dalam pola asupan kalori sehingga dapat dimanfaatkan sebagai shock therapy bagi metabolisme badan dalam membakar lemak lebih banyak.
  • Mengalihkan penggunaan glukosa ke lemak sebagai sumber energi secara perlahan sehingga mencegah kerusakan otot. Penggunaan lemak untuk energi akan membantu menurunkan berat badan, mempertahankan massa otot, dan dalam jangka panjang akan mengurangi kadar kolesterol darah.
  • Penurunan berat badan dan meningkatnya sensitivitas insulin saat berpuasa akan membantu dalam kontrol terhadap diabetes dan mengurangi tekanan darah.
  • Sebagai proses detoksifikasi atau proses pengurangan kadar racun dari dalam tubuh karena zat racun yang tersimpan lemak akan larut dan dikeluarkan dari tubuh.
  • Meningkatkan kondisi mental, kewaspadaan, dan fokus karena beberapa hormon tertentu seperti endorfin mengalami peningkatan dalam darah setelah beberapa hari berpuasa.
  • Menghentikan atau setidaknya mengurangi berbagai kebiasaan buruk atau pola hidup tidak sehat yang merugikan kesehatan seperti merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, menggunakan narkoba, begadang, dan lain-lain. Jelas sekali menghentikan berbagai kebiasan yang merugikan kesehatan tersebut akan membuat Anda lebih sehat, awet muda, dan panjang umur.
  • Mengurangi dan mengendalikan nafsu makan yang berlebihan. Saat berbuka puasa, Anda akan menyadari betapa sedikit saja mengonsumsi makanan dan minuman sudah cukup membuat perut kenyang dan memuaskan nafsu makan Anda. Hal tersebut akan membuat Anda lebih bijak dalam menentukan seberapa banyak porsi makan Anda termasuk setelah bulan puasa berakhir.
  • Melatih kedisiplinan dalam pola hidup menjadi lebih sehat. Dengan berpuasa, Anda belajar lebih disiplin kapan waktunya makan, tidur, dan beraktivitas. Pengaturan disiplin waktu makan dan kebutuhan untuk beristirahat (tidur) yang cukup agar dapat beraktivitas optimal di keesokan harinya akan membuat pola hidup Anda lebih sehat.
  • Mencegah berbagai jenis penyakit kardiovaskular terkait kolesterol. Manfaat ini diperoleh karena saat berpuasa terjadi perbaikan profil lipid darah, termasuk penurunan level LDL (kolesterol buruk) sehingga rasionya lebih rendah daripada HDL (kolesterol baik).


Puasa bagi Penderita Sakit Maag dan Diabetes


Menurut dr. Jeffry Tenggara, Sp.PD., internis di MRCCC Siloam Hospital Semanggi dan Hemato-Oncology residence FKUI-RSCM Jakarta, puasa akan menjadi hal yang cukup berat bagi para penderita diabetes dan sakit maag, namun hal ini juga bukan merupakan suatu halangan untuk berpuasa dengan beberapa catatan tentunya.

Bagi penderita sakit maag, tentukan dahulu apakah Anda termasuk penderita yang aman atau tidak untuk ikut berpuasa. Penderita sakit maag organik tidak disarankan untuk berpuasa. Bagi para penderita sakit maag non organik, yang terpenting adalah pengaturan makan yang tepat dan penggunaan obat untuk menekan produksi asam lambung.

Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan bagi para penderita sakit maag yang akan berpuasa menurut dr. Jeffry :
  1. Konsumsi makanan tinggi serat dan dengan kadar indeks glikemik yang rendah seperti nasi merah dan roti gandum pada saat buka dan sahur.
  2. Pada saat berbuka, jangan langsung makan dalam porsi besar. Berbukalah dengan makanan ringan atau buah dalam porsi kecil dan dilanjutkan dengan makanan porsi lengkap setelah selesai sholat maghrib.
  3. Jangan pernah melewatkan makan sahur dan makanlah dengan porsi lengkap. Kebiasaan buruk yang terjadi adalah makan sahur sering terlewat karena ketiduran atau sahur hanya dengan nasi dan mi instan saja.
  4. Hindari makan yang berminyak dan berlemak karena justru mempercepat pengosongan lambung dan mudah menjadi cepat lapar.
  5. Hindari makanan yang terlalu manis saat sahur, karena akan memicu hormon insulin berlebihan dan terjadi kondisi hipoglikemi (kadar gula rendah).
  6. Hindari sayuran seperti kubis atau kol karena dapat meningkatkan produksi gas dalam lambung.
Sementara itu bagi para penderita kencing manis atau diabetes (biasa disebut diabetisi) yang menggunakan suntikan insulin, merupakan kondisi medis yang dapat membatalkan puasa atau kondisi safar karena membahayakan jiwa.

Penderita diabetes yang sudah berusia lanjut (diatas 60 tahun) dan atau dengan komplikasi penyakit jantung dan hipertensi juga tidak disarankan untuk berpuasa, namun tidak mutlak dan melihat fakta kondisi fisik dan kesehatannya. Sedangkan bagi diabetisi pengguna obat oral, perlu dilakukan penyesuaian dosis dan waktu minum obat dengan waktu berpuasa.

Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan bagi para penderita diabetes yang akan berpuasa menurut dr. Jeffry :
  1. Tidak boleh melewatkan makan saat berbuka dan sahur dengan alasan apapun. Pola makan saat puasa adalah sama dengan pada saat tidak berpuasa. Makan berlebihan saat berbuka dan melewatkan atau hanya makan sahur sekedarnya berbahaya bagi diabetisi karena bisa menyebabkan peningkatan dan penurunan gula darah secara drastis.
  2. Saat berbuka, konsumsilah karbohidrat kompleks seperti nasi merah dengan banyak serat dari sayuran atau buah kurma (bukan manisan kurma). Jangan mengonsumsi karbohidrat sederhana seperti sirup atau kolak manis untuk mencegah lonjakan gula darah.
  3. Saat sahur, tidak disarankan makan sekadarnya seperti hanya mi instan atau sepiring nasi goreng karena bisa berakibat tidak dapat mempertahankan gula darah saat berpuasa. Namun juga tidak disarankan makan sahur berlebihan karena bisa menyebabkan lonjakan gula darah yang akan membuat Anda merasa lemas seharian.
  4. Pengaturan obat penurun gula atau insulin. Untuk pengguna obat oral, dosis disesuaikan dengan perubahan pola makan saat puasa. Untuk obat dosis sekali sehari, minumlah saat berbuka dengan dosis yang sama. Untuk obat dosis 2 kali sehari, dosis pertama diminum saat berbuka, lalu setengah dari dosis kedua saat sahur. Untuk obat dosis 3 kali sehari, turunkanlah menjadi 2 kali sehari saat berbuka dan sahur. Bagi pengguna suntikan insulin sekali sehari, suntikkan saat berbuka. Untuk dosis suntikan 2 kali sehari, dosis awal diberikan penuh saat berbuka dan setengah dari dosis kedua saat sahur. 
Kesimpulannya, berpuasa ternyata tidak hanya sekedar untuk menjalankan ibadah saja tetapi telah terbukti bermanfaat bagi kesehatan. Jadi, selamat menjalankan ibadah puasa dan semoga Anda menjadi semakin sehat!(aan)
Baca SelengkapnyaPuasa dan Manfaatnya bagi Kesehatan

Sabtu, 27 April 2013

Antara Ayah, Anak dan Burung Gagak

Pada suatu petang seorang tua bersama anak mudanya yang baru menamatkan pendidikan tinggi duduk berbincang-bincang di halaman sambil memperhatikan suasana di sekitar mereka.
Tiba-tiba seekor burung gagak hinggap di ranting pokok berhampiran. Si ayah lalu menuding jari ke arah gagak sambil bertanya,
“Nak, apakah benda itu?”
“Burung gagak”, jawab si anak.
Si ayah mengangguk-angguk, namun sejurus kemudian sekali lagi mengulangi pertanyaan yang sama. Si anak menyangka ayahnya kurang mendengar jawabannya tadi, lalu menjawab dengan sedikit kuat,
“Itu burung gagak, Ayah!”
Tetapi sejurus kemudian si ayah bertanya lagi pertanyaan yang sama. Si anak merasa agak keliru dan sedikit bingung dengan pertanyaan yang sama diulang-ulang, lalu menjawab dengan lebih kuat,
“BURUNG GAGAK!!” Si ayah terdiam seketika.
Namun tidak lama kemudian sekali lagi sang ayah mengajukan pertanyaan yang serupa hingga membuat si anak hilang kesabaran dan menjawab dengan nada yang kesal kepada si ayah,
“Itu gagak, Ayah.”
Tetapi agak mengejutkan si anak, karena si ayah sekali lagi membuka mulut hanya untuk bertanya hal yang sama. Dan kali ini si anak benar-benar hilang sabar dan menjadi marah.
“Ayah!!! Saya tak tahu Ayah paham atau tidak. Tapi sudah 5 kali Ayah bertanya soal hal tersebut dan saya sudah juga memberikan jawabannya. Apa lagi yang Ayah mau saya katakan???? Itu burung gagak, burung gagak, Ayah…..”, kata si anak dengan nada yang begitu marah.
Si ayah lalu bangun menuju ke dalam rumah meninggalkan si anak yang kebingungan. Sesaat kemudian si ayah keluar lagi dengan sesuatu di tangannya. Dia mengulurkan benda itu kepada anaknya yang masih geram dan bertanya-tanya. Diperlihatkannya sebuah diary lama.
“Coba kau baca apa yang pernah Ayah tulis di dalam diary ini,” pinta si Ayah.
Si anak setuju dan membaca paragraf yang berikut.
“Hari ini aku di halaman melayani anakku yang genap berumur lima tahun. Tiba-tiba seekor gagak hinggap di pohon berhampiran. Anakku terus menunjuk ke arah gagak dan bertanya, “Ayah, apa itu?” Dan aku menjawab, “Burung gagak.” Walau bagaimana pun, anakku terus bertanya soal yang serupa dan setiap kali aku menjawab dengan jawaban yang sama. Sehingga 25 kali anakku bertanya demikian, dan demi rasa cinta dan sayangku, aku terus menjawab untuk memenuhi perasaan ingin tahunya. “Aku berharap hal ini menjadi suatu pendidikan yang berharga untuk anakku kelak.”
Setelah selesai membaca paragraf tersebut si anak mengangkat muka memandang wajah si Ayah yang kelihatan sayu. Si Ayah dengan perlahan bersuara,
“Hari ini Ayah baru bertanya kepadamu soal yang sama sebanyak 5 kali, dan kau telah hilang kesabaran serta marah.”
Lalu si anak seketika itu juga menangis dan bersimpuh di kedua kaki ayahnya memohon ampun atas apa yg telah ia perbuat.

PESAN:
Jagalah hati dan perasaan kedua orang tuamu, hormatilah mereka.
Sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangimu di waktu kecil.
Kita sudah banyak mempelajari tuntunan Islam apalagi berkenaan dengan berbakti kepada kedua orangtua. 
Tapi berapa banyak yang sudah dimengerti oleh kita apalagi diamalkan???Ingat! Banyak ilmu bukanlah kunci masuk syurganya Allah.

Author : PercikanIman.org
Shared : Kisah Penuh Hikmah
Baca SelengkapnyaAntara Ayah, Anak dan Burung Gagak

Rabu, 17 April 2013

Jangan Main Judi !! Sob :)


Begitu banyak ragam permainan judi era sekarang ini, mulai dari permaian judi yang klasik sampai modern yang dapat menggoyahkan manusia-manusia yang lemah imannya untuk melakukan perbuatan haram tersebut. Seperti game perjudian online yang lagi marak-maraknya di kalangan teman-teman sebaya saya saat ini seperti Sbobet, M88, Zynga Poker, dsb. Apapun itu nama dan bentuk permainan judi yang namanya judi ya tetap judi dan semuanya itu haram atau dilarang untuk melakukannya.

Judi memang sudah tidak asing lagi ditelinga kita, karena orang awam dan anak kecil sekalipun sekiranya sudah diajarkan oleh orang tua mereka tentang apa itu judi dan larangan untuk mengerjakannya. Namun, yang jadi permasalahannya adalah orang-orang kadang mengabaikan kebenaran yang ada memandang enteng tentang larangan berjudi, bahaya dan dampak buruknya terhadap kehidupan manusia. Padahal agama manapun saya rasa tidak ada yang memperbolehkan kegiatan haram ini dilakukan karena pada kenyataannya lebih banyak mudharat (kerugian) yang didapatkan setelah bermain judi daripada keuntungannya sehingga perbuatan atau kegiatan judi tersebut digolongkan kepada perbuatan yang haram atau dilarang oleh agama. 

Dalam pandangan Islam, Allah SWT secara terang-terangan melarang yang namanya perjudian yang tercantum dalam Al-Qur'an Surah Al-Maidah Ayat 90 yang artinya :
"Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syetan, maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan."


Kemudian dalam Agama Nasrani juga melarang yang namanya perjudian, yang mana dijelaskan dalam Alkitab : yang pertama Alkitab memperingatkan umatnya untuk menjauhkan diri dari cinta uang (Timotius 6:10; Ibrani 13:5) dan yang kedua Alkitab juga menasehati umatnya untuk menjauhkan diri dari usaha mendapat kekayaan dengan cepat (Amsal 13:11; 23:5; Pengkhotbah 5:10). Walaupun Alkitab tidak secara khusus mencela dan melarang perjudian, namun sudah jelas sekali bahwa judi berfokus pada cinta uang dan menggoda orang dengan janji untuk mendapatkan kekayaan secara cepat dan mudah. Dengan demikian judi juga merupakan suatu perbuatan yang harus dijauhi dan dilarang dalam agama Nasrani. (sumber : http://www.gotquestions.org/Indonesia/dosa-judi.html)

Diantaranya kerugian yang didapatkan setelah bermain judi yaitu adanya perasaan gelisah, ketidakpuasan dan kecanduan yang tiada berujung sehingga apabila sudah menang beberapa kali tetap tidak akan merasa puas sehingga kegiatan judi itu akan terus berlanjut, jadi ada kemungkinan untuk kalah sampai uang modal judinya benar-benar habis bahkan bisa menjadi devisit (hutang). Sedangkan keuntungannya hanya dirasakan sesaat dikala ia menang judi, namun tetap saja kemenangan itu tidak akan selalu berpihak kepadanya, jadi ya asasnya untung-untungan dan tidak pasti (tidak selalu menghasilkan uang secara kontinyu dari kegiatan judi tersebut).

Kemudian, bagaimana jika ada pertanyaan mengenai uang haram (hasil judi) yang dibayarkan untuk melunasi hutang kepada orang lain, apakah orang yang menerima uang dari hasil judi tersebut menerimanya sebagai uang haram juga?
Jawabannya tidak, uang tersebut tetap halal dipakai oleh sipenerima hutang karena sipenerima hutang tidak terkait dengan kegiatan perjudian tersebut | hubungannya dengan si penjudi tersebut adalah hubungan 'hutang-piutang' dimana si penghutang wajib membayar/melunasi hutang (uang) yang dia pinjam sebelumnya tidak peduli darimana uang tersebut ia dapatkan yang pasti kewajibannya ialah melunasi hutangnya tersebut, karena yang namanya hutang tetaplah hutang. Seperti firman Allah SWT dalam Al-Qur'an Surah Al-An'am, ayat 164 yang artinya :

“Dan tiadalah (kejahatan) yang diusahakan oleh sesuatu jiwa (seorang) melainkan dialah yang menanggung dosanya; dan seseorang yang boleh memikul tidak akan memikul dosa orang lain”.

Adapun menurut tafsiran saya, maksud dan kandungan dari potongan ayat tersebut ialah seseorang hanya akan memikul dosa dan kesalahan yang telah ia perbuat sendiri dan dia tidak akan pernah memikul dan bertanggung jawab atas dosa dan kesalahan orang lain meskipun ia sanggup memikulnya.

Nah, kalo masih bingung dengan penjelasan saya mengenai hukum mengambil pemberian dari yang haram tadi untuk lebih jelasnya saudara dapat membacanya disini : http://drmaza.com/himpunan_fatwa/?p=68

Oke sob, sekian dulu ya coretan dari si uda nya :D. Semoga bermanfaat bagi sob-sob yang membaca blog sederhana saya ini. Ingat sob, "orang yang baik bukanlah orang yang tidak pernah berbuat kesalahan, tetapi ialah orang yang pernah berbuat kesalahan namun berusaha untuk memperbaikinya dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi kedepannya." 
Baca SelengkapnyaJangan Main Judi !! Sob :)

Sabtu, 13 April 2013

Cintaku Sakit

Dan kini aku hanya menafikannya
Karena cintaku benar-benar sakit
Buta, bisu, lumpuh tak berdaya
Ingin sekali aku membunuhnya
Mati tak berbekas

Itu apa? kekuatan apa?
Dia mengiba melihat belati ditanganku
Jiwaku terberai

Aku tak kuasa menatapnya
Aku tak sanggup mendekatinya
Hatiku perih

Cemburu itu masalahku
Dan aku hina saat ia tak dilirik
Tak ubahnya keledai dungu

Terkadang aku gila
Karena cintaku teramat gila

Dan kau
Tak perlu hargai suka ku
Karena memang tak pantas dihargai

Jangan baik kepadaku
Jangan kasihani cinta sakit ku

Jauh! 
Menjauhlah saja
Ini hanya cobaan dari Tuhanku
Jangan jadi iblis penggodaku.

Baca SelengkapnyaCintaku Sakit

Kamis, 11 April 2013

Perspektif Hidup


Hidup itu indah" sebagian orang beranggapan begitu, namun sebagian lagi mengatakan "hidup itu kejam", ada lagi yang bilang "hidup itu pilihan" dimana kita bisa memilih dari berbagai cara, langkah atau metode dalam menjalani kehidupan agar tercapai apa yang diinginkan, serta ada juga yang bilang "hidup itu perjuangan". Semua persepsi tersebut adalah benar, tidak ada yang dapat dipersalahkan karena setiap manusia memiliki cara pandang yang berbeda-beda mengenai hidup mereka masing-masing. 

Persepsi seseorang bisa dipengaruhi oleh faktor internal (yang berasal dari dalam diri mereka sendiri) seperti watak dan kepribadian seseorang dan juga dipengaruhi oleh faktor eksternal (pengaruh lingkungan sekitar) seperti adat/tradisi, kebiasaan, norma-norma dan aturan, orang-orang terdekat, pergaulan, pendidikan, pengalaman, dsb.

Hidup sebenarnya bisa diatur dan dikendalikan oleh diri kita sendiri. Tergantung bagaimana perspektif kita dalam memandang dan memahami kehidupan. Bagaimana kita hidup, cara kita hidup dan menilai, semuanya dapat kita atur sesuai dengan perspektif yang kita pakai mengenai hidup. 

Misalnya, perspektif saya mengenai hidup adalah "hidup itu indah" maka semua yang saya lakukan dan yang saya alami dalam hidup saya merupakan sesuatu yang indah. Bahkan cobaan, halangan atau rintangan sekalipun akan terasa manis dan indah selama saya dapat menerima semuanya dengan ikhlas dan lapang dada, senantiasa berpikiran positif (positive thinking) serta selalu bersyukur pada Yang Tuhan Maha Kuasa atas karunia yang telah diberikan.

Begitu juga dengan Perspektif "hidup itu kejam" maka semua yang dialami dalam hidup seseorang yang memiliki pandangan hidup seperti ini akan terasa berat dan sulit, penuh iri dan dendam, selalu dihantui oleh ketakutan dan yang pastinya hidup seperti ini akan sulit sekali merasakan yang namanya kebahagiaan, ketenangan dan nikmatnya hidup.

Orang yang menganggap "hidup itu pilihan" adalah orang-orang yang mengetahui dan mampu membaca beberapa pilihan dan peluang dalam menajalani hidup yang dapat dia tempuh yang tentunya masing-masing pilihan hidup tersebut memiliki keuntungan dan resikonya masing-masing. Sehingga orang-orang yang berperspektif "hidup itu pilihan" biasanya mampu me-manage hidupnya dengan lebih baik. Karena semua pilihan hidup yang dia pilih sudah dipikirkan secara matang sehingga dia siap menerima resiko serta mampu mempertanggungjawabkan atas apa yang telah ia pilih.

Sedangkan perspektif "hidup itu perjuangan" biasanya dianut oleh orang-orang yang memiliki semangat juang yang tinggi. Sehingga mereka akan senantiasa berusaha dengan mengerahkan seluruh daya dan upaya yang dimiliki untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Orang-orang seperti ini biasanya di identikkan dengan motto hidup "maju terus, pantang mundur" artinya apabila mereka mengalami kegagalan sekalipun, mereka tidak akan pernah putus asa dan mencobanya kembali terus dan terus sampai keinginan mereka berhasil dicapai.

Jadi, tinggal anda sendiri yang menentukan Perspektif Hidup mana yang baik? :)
Baca SelengkapnyaPerspektif Hidup

Rabu, 10 April 2013

Menunda Kesenangan Demi Keberhasilan

"Ubah hidup Anda hari ini. Jangan bertaruh pada masa depan, lakukan sekarang, jangan tunda lagi" - Simone de Beauvoir. 

Seseorang akan sulit berhasil jika ia suka menunda-nunda pekerjaan. Tapi saya yakin Anda bukanlah orang yang demikian. Laksamana Laut Amerika, Willian Halsey mengatakan, "Segala masalah akan menjadi lebih kecil jika Anda tidak menghindarinya, tetapi menghadapinya."

Penundaan merupakan pupuk yang menghambat pertumbuhan. Jika Anda terlalu lama membuat keputusan untuk sebuah peluang yang tiba-tiba datang, peluang itu akan hilang. Lihatlah hasil akhir dari sebuah pekerjaan, agar Anda terpacu untuk tidak menundanya.

Jangan habiskan waktu Anda mengerjakan tugas-tugas yang tidak penting atau tidak perlu. Jika tidak penting, jangan sekedar menundanya, hapuskan saja tugas itu.

John C. Maxwell menyarankan Anda untuk memilah lagi pekerjaan yang perlu diprioritaskan.
Telaahlah apakah tugas tersebut memberi manfaat?
Apakah hal itu akan membuka jalan untuk sesuatu hal lain yang lebih baik? 
Apakah hal itu bisa memberikan Anda pengembangan atau pencapaian yang lebih besar? 
Atau apakah penyelesaian tugas itu bisa melegakan Anda secara emosional?

Jika Anda mendapatkan semua alasan positifnya, Anda telah berada di jalur yang benar. Mulailah bergerak maju dan bertindaklah secara cepat dan efektif.

:: Anne Ahira ::
Baca SelengkapnyaMenunda Kesenangan Demi Keberhasilan